SEMESTER
1: hukum hess
Menurut
hukum Hess, karena entalpi
adalah fungsi keadaan, perubahan entalpi dari suatu reaksi kimia adalah
sama, walaupun langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh produk berbeda. Dengan kata lain, hanya
keadaan awal dan akhir yang berpengaruh terhadap perubahan entalpi, bukan
langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapainya.
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH).
Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis
Hal ini menyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi dapat dihitung sekalipun tidak dapat diukur secara langsung. Caranya adalah dengan melakukan operasi aritmatika pada beberapa persamaan reaksi yang perubahan entalpinya diketahui. Persamaan-persamaan reaksi tersebut diatur sedemikian rupa sehingga penjumlahan semua persamaan akan menghasilkan reaksi yang kita inginkan. Jika suatu persamaan reaksi dikalikan (atau dibagi) dengan suatu angka, perubahan entalpinya juga harus dikali (dibagi). Jika persamaan itu dibalik, maka tanda perubahan entalpi harus dibalik pula (yaitu menjadi -ΔH).
Selain itu, dengan menggunakan hukum Hess, nilai ΔH juga dapat diketahui dengan pengurangan entalpi pembentukan produk-produk dikurangi entalpi pembentukan reaktan. Secara matematis

Untuk
reaksi-reaksi lainnya secara umum

Kegunaan
Hukum
Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi keseluruhan dari suatu proses hanya
tergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi, dan tidak tergantung kepada rute
atau langkah-langkah diantaranya. Dengan mengetahui ΔHf (perubahan entalpi
pembentukan) dari reaktan dan produknya, dapat diramalkan perubahan entalpi
reaksi apapun, dengan rumus
ΔH=ΔHfP-ΔH
fR
Perubahan
entalpi suatu reaksi juga dapat diramalkan dari perubahan entalpi pembakaran reaktan
dan produk, dengan rumus
ΔH=-ΔHcP+ΔHcR
Contoh
umum
Contoh
tabel yang digunakan untuk menerapkan hukum Hess
ΔHfɵ /KJ.mol-1
|
|
CH4 (g)
|
-75
|
O2 (g)
|
0
|
CO2 (g)
|
-394
|
H2O (l)
|
-286
|
Dengan
menggunakan data entalpi pembentukan di atas dapat diketahui perubahan entalpi
untuk reaksi-reaksi dibawah ini:
CH4(g)+2O2(g)
→ CO2(g) + 2H2O(l)
ΔHcɵ+-75+0=-394+2x-286
ΔHcɵ-75=-966
ΔHcɵ=-891KJ.mol-1
Contoh
lainnya
Jika
diketahui:
B2O3(s) +
3H2O(g) → 3O2(g) + B2H6(g) ΔH = +2035 kJ
H2O(l) →
H2O(g) ΔH = +44 kJ
H2(g) +
(1/2)O2(g) → H2O(l) ΔH = -286 kJ
2B(s) +
3H*2B(s) + (3/2)O2(g) → B2O3(s)
Persamaan-persamaan
reaksi di atas (berikut perubahan entalpinya) dikalikan dan/atau dibalik
sedemikian rupa:
B2H6(g) +
3O2(g) → B2O3(s) + 3H2O(g) ΔH = -2035 kJ
3H2O(g) → 3H2O(l) ΔH
= -132 kJ
3H2O(l) → 3H2(g) + (3/2)O2(g) ΔH = +858 kJ
2B(s) +
3H2(g) → B2H6(g) ΔH = +36 kJ
Sehingga
penjumlahan persamaan-persamaan di atas akan menghasilkan
2B(s) +
(3/2)O2(g) → B2O3(s) ΔH = -1273 kJ
Konsep
dari hukum Hess juga dapat diperluas untuk menghitung perubahan fungsi keadaan
lainnya, seperti entropi dan energi bebas. Kedua aplikasi ini amat
berguna karena besaran-besaran tersebut sulit atau tidak bisa diukur secara
langsung, sehingga perhitungan dengan hukum Hess digunakan sebagai salah satu
cara menentukannya.
Untuk perubahan entropi:
Untuk perubahan entropi:
ΔSo
= Σ(ΔSfoproduk)
- Σ(ΔSforeaktan)
ΔS
= Σ(ΔSoproduk)
- Σ(ΔSoreaktan).
Untuk
perubahan energi bebas:
ΔGo
= Σ(ΔGfoproduk)
- Σ(ΔGforeaktan)
ΔG
= Σ(ΔGoproduk)
- Σ(ΔGoreaktan).
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hess
semester
2:
Larutan
Penyangga atau Buffer
Kata
Kunci: konsep asam, larutan buffer
Ditulis
oleh Zulfikar pada 31-07-2010
Larutan
buffer adalah larutan yang terdiri dari garam dengan asam lemahnya atau garam
dengan basa lemahnya. Komposisi ini menyebabkan larutan memiliki kemampuan
untuk mempertahankan pH jika kedalam larutan ditambahkan sedikit asam atau
basa. Hal ini disebabkan larutan penyangga memiliki pasangan asam basa
konyugasi (ingat konsep asam Lowry-Bronsted) perhatikan Bagan 8.24.

Bagan 8.24. Skema larutan buffer dan komposisi asam basa konyugasi
Kita ambil contoh pasangan antara asam lemah CH3COOH dengan garamnya CH3COONa. Di dalam larutan
CH3COONa ⇄ CH3COO- + Na+ (Garam)
CH3COOH ⇄ CH3COO- + H+ (Asam lemah)
Dalam larutan terdapat CH3COOH merupakan asam dan CH3COO- basa konyugasi.
Kehadiran senyawa dan ion ini yang dapat menetralisir adanya asam dan basa dalam larutan. Jika larutan ini ditambahkan asam, terjadi reaksi netralisasi,
H+ + CH3COO- ⇄ CH3COOH
Kehadiran basa dinetralisir oleh CH3COOH
OH- + CH3COOH ⇄ CH3COO- + H2O
Untuk larutan buffer dengan komposisi lain adalah campuran antara garam dengan basa lemahnya, seperti campuran NH4Cl dengan NH4OH. Garam terionoisasi
NH4Cl ⇄ NH4+ + Cl-
NH4OH ⇄ NH4+ + OH-

Bagan 8.24. Skema larutan buffer dan komposisi asam basa konyugasi
Kita ambil contoh pasangan antara asam lemah CH3COOH dengan garamnya CH3COONa. Di dalam larutan
CH3COONa ⇄ CH3COO- + Na+ (Garam)
CH3COOH ⇄ CH3COO- + H+ (Asam lemah)
Dalam larutan terdapat CH3COOH merupakan asam dan CH3COO- basa konyugasi.
Kehadiran senyawa dan ion ini yang dapat menetralisir adanya asam dan basa dalam larutan. Jika larutan ini ditambahkan asam, terjadi reaksi netralisasi,
H+ + CH3COO- ⇄ CH3COOH
Kehadiran basa dinetralisir oleh CH3COOH
OH- + CH3COOH ⇄ CH3COO- + H2O
Untuk larutan buffer dengan komposisi lain adalah campuran antara garam dengan basa lemahnya, seperti campuran NH4Cl dengan NH4OH. Garam terionoisasi
NH4Cl ⇄ NH4+ + Cl-
NH4OH ⇄ NH4+ + OH-
Dalam
larutan garam terdapat pasangan basa dan asam konyugasi dari NH4OH dan NH4+,
adanya molekul dan ion ini menyebabkan larutan mampu mempertahankan pH larutan.
Tambahan H+ dapat dinetralisir oleh NH4OH sesuai dengan reaksi :
NH4OH + H+ ⇄ NH4+ + H2O
Demikian pula adanya tambahan basa OH- dinetralisir oleh ion amonium dengan reaksi :
NH4+ + OH- ⇄ NH4OH
Larutan buffer yang terdiri dari garam dan asam lemahnya atau basa lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dari garamnya ataupun dari asam lemahnya, karena kedua larutan terionisasi.
NH4OH + H+ ⇄ NH4+ + H2O
Demikian pula adanya tambahan basa OH- dinetralisir oleh ion amonium dengan reaksi :
NH4+ + OH- ⇄ NH4OH
Larutan buffer yang terdiri dari garam dan asam lemahnya atau basa lemahnya memiliki harga pH yang berbeda dari garamnya ataupun dari asam lemahnya, karena kedua larutan terionisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar